Friday, September 08, 2006

Secercah Harapan dari Program PC untuk Mereka

Pertamakali aku kenal dengan sosok Dirgayuza Setiawan saat aku melihat tayangan ORBIT di TVRI setiap Jumat malam. Dari sana aku ingat kalau dia adalah salah satu finalis “Jawara ga Takut Jerawat” yang diselenggarakan sebuah produk sabun mandi beberapa waktu yang lalu.

Konsep pemikirannya mengenai pemerataan ICT (Information and Communication Technology) bagi seluruh rakyat Indonesia yang melahirkan ide segar yang diwujudkan dalam program PC Untuk Mereka. Program ini merupakan suatu wahana pertemuan bagi siapapun yang berminat untuk menyumbangkan perangkan PC lawasnya dan mereka yang benar-benar membutuhkan unit PC bagi masyarakat disekitarnya. Intinya, program ini bertujuan untuk membangun kesadaran bahwa suatu hal yang bagi sebagian orang dianggap sebagai “sampah digital” mungkin saja masih bisa berguna bagi orang lain sehingga mereka akan lebih melek teknologi.

Dari pemikirannya tersebut terlahir secercah harapan bagi terwujudnya pemerataan ICT agar semua lapisan masyarakat bisa mengakses teknologi komunikasi dengan lebih mudah dan murah, sekaligus menghapus “digital barrier” dalam masyarakat kita. Aku yakin, seandainya program ini bisa terus berjalan atau ada Dirgayuza lain yang mampu melakukan hal yang sama, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama masyarakat Indonesia akan segera terbebas dari wabah “gaptek”.

Aku sendiri punya angan-angan sebagai bentuk lanjutan dari program “PC untuk Mereka”. Angan-angan itu berupa pencarian alternatif koneksi internet yang cepat dan murah bagi seluruh rakyat Indonesia. Dari berbagai alternatif yang saya temui, rupanya teknologi wireless merupakan sarana yang paling efektif untuk menciptakan keterhubungan masyarakat kita dengan teknologi Internet, baik ditinjau dari harga perangkatnya yang makin hari semakin terjangkau maupun dari coverage areanya yang cukup luas.

Mungkin masih perlu waktu yang cukup lama untuk mewujudkan semua angan-angan ini, mengingat masih sedikit sekali ISP yang berani berspekulasi untuk membuka layanannya di daerah-daerah terpencil. Tapi kalau saja ada diantara kita yang mau mendedikasikan segala kemampuannya, niscaya angan-angan ini bukan hanya khayalan kosong semata.

No comments: