Thursday, January 06, 2011

Insiden Jamur Beracun

Sebenernya males banget gw nulis masalah tentang insiden ini, namun berhubung ini merupakan pengalaman terburuk gw di tahun 2010 maka gw coba mengupasnya kembali agar menjadi pembelajaran bagi gw dan mudah-mudahan berguna bagi orang lain.


Peristiwa ini berawal saat perjalanan pulang dari Mall Ambassador setelah membeli modem EVDO untuk dicoba di Cileungsi. Sengaja begitu keluar Tol aku minta turun di jembatan Jambore, dan disinilah "bencana" ini berawal. Setelah turun dari angkot 121, aku langsung nyebrang melintasi jalan menuju jembatan tol ke arah kantor gw (STIKes MRH), namun sekilas aku lihat ke sebelah kiri koq ada dua buah jamur dengan ukuran super besar nongkrong di pinggir jalan dan menggoda imanku untuk mengambilnya. Jamurnya berwarna putih, dan sekilas memang persis dengan jamur yang sering ku temukan di bawah pohon di awal musim hujan di daerah Harjamukti Depok. Tanpa pikir panjang keduanya aku ambil dan ku pegang erat2. Memang sih agak aneh... ketika aku cabut koq batang jamurnya mudah patah (getas).


Sepanjang perjalanan jalan kaki memasuki Jl. Karya Bhakti semua orang banyak yang memperhatikan jamur di tanganku, bahkan ada seorang Nenek yang bilang "Wah.. Dek Jamurnya gede banget..." Jelas gw makin sumringah... tak sabar rasanya untuk segera pulang dan memasak jamur ini.

Sampai di STIKes gw langsung pulang ke Cileungsi , Jamur aku bungkus dengan kertas HVS dan kusimpan dalam box motor. Sesampainya di rumah aku langsung suruh istriku untuk memasakan jamur persis seperti yang ia lakukan beberapa tahun yang lalu ketika dulu menemukan jamur putih di Depok ;-).

Jreeeng... sepuluh menit kemudian makanan kesukaan sudah terhidang. Aku sempet nanya ke istriku, udah makan apa belum dan kira2 jamur ini beracun nggak ya...? Tapi berhubung istriku sudah makan dan aku udah kelaperan; apalagi setelah ku icip2 rasanya uenaak... maka sepiring jamur itu aku embat aja plus nasi hangat....

Namun ternyata kenikmatan itu tidak tahan lama. Persis setengah jam setelah kelar makan aku mulai merasakan ada yang aneh dalam perutku. Perut rasanya mual... seperti orang yang masuk angin parah. Aku pikir mungkin ini karena aku telat makan aja. Eh ternyata makin parah... nggak lama kepala mulai terasa pening, dan aku mulai muntah-muntah. Nah...!! dari sanalah aku mulai sadar kalau aku KERACUNAN...!! dan mimpi buruk itu masih belum cukup... karena tiba-tiba LISTRIK PADAM...!! Untungnya pikiran jernihku masih berjalan, dengan segenap sisa tenaga dan kesadaranku aku pacu motorku ke apotik terdekat. Aku beli i pak Norit dan 1 liter Susu Ultra Putih dari Alfamart.

Keluar dari Alfamart badan udah berasa nggak karu-karuan.... Begitu nyebrang ke gerbang Grand Kahuripan motorku langsung oleng....!! Untung kaki kiriku masih sanggup menahan agar motor tidak juntai... dan hal yang paling horor pun terjadi... aku coba menahan mual.. tapi apa daya dari mulutku keluar cairan putuh seperti busa detergent... T_T. Dua kali aku hampir jatuh bangun sepanjang perjalanan dari gerbang sampai rumah.

Dalam kegelapan magrib menjelang isya aku paksakan menenggak 20 biji norit dengan susu murni agar bisa mencuci lambungku. Namun itu semua sudah tidah dapat menolong banyak. Semuanya keluar lagi dari perutku. Akhirnya setelah 2 jam berjuang tanpa hasil aku suruh istriku untuk minta tolong sama tetangga dan pak RT, coz badanku sudah tak berdaya. Lemesss.... tak bertenaga.

Tak lama beberapa tetangga dan pak RT pun datang... tanpa pikir panjang mereka membawaku mencari klinik yang buka dengan menaiki sepeda motor. Asli baru kali ini gw dibopong dengan kondisi tenaga NOL... hanya mata aja yang kedap-kedip... Seluruh tubuh sudah nggak berasa. Sepanjang perjalanana aku hanya membaca takbit tahmid dan tahlil... Pasrah... berharap, kalau ini sudah saatnya ajalku tiba aku mohon untuk dimudahkan.

Untunglah di Klapanunggal ada sebuah klinik yang buka, walaupun listrik mati namun klinik itu mempunyai genset. Aku ditolong oleh Dr. Boy. Aku disuruh minum dan makan yang banyak dan perutku "dicuci": dengan cara diguncang2.... di klinik ini aku merasakan sakit perut yang sangat hebat, dan setelah beberapa kali "flush"; aku disuruh istirahat.. sambil melihat perkembangan selanjutnya.

Jam 12 malam karena rasa mual sudah nggak begitu terasa aku putuskan untuk pulang aja. Sampai di rumah, tetanggaku langsung pada pulang. Tinggal Aku, Istriku dan Aira tinggal dalam gelapnya malam ^_^... selama 2 jam petama aku merasakan nafasku berat banget... namun alhd, sekitar jam 3-an aku sudah bisa tidur lelap.

Esok harinya badan sudah mulai segar, dan setelah istirahat beberapa hari aku akhirnya sudah bisa masuk kerja lagi.

Moral Story dari pengalaman ini :
  1. Pengalaman masa lalu menyantap jamur temuan yang enak menjerumuskanku untuk memakan jamur beracun.
  2. Terlalu PeDe klo jamur ini tidak beracun tanpa mengetahui karakter khusus lainnya. Wujudnya memang 95% hampir sama, namuan karakternya yang berbeda. Jamur yang benar batangnya alot... sedangkan jamur sesat ini batangnya getas.... ingat getas...!! dan hal ini telah dibahas di blog ini.
  3. Jamur sesat bila dimasak kuahnya akan berwarna kehitaman saat sendok mengenai kuahnya. Ini memang terjadi namun luput dari perhatian, karena LAPAR...!! Haha... So... stay Fokus dalam keadaan apapun.
  4. Betapapun cantik, putih dan menggiurkannya... jangan sekali-kali tergoda untuk melirik.. apa lagi mengambil apapun yang kau lihat di pinggir jalan...!! karena bisa jadi BERACUN...!! hehehe....
Info tambahan : http://igedeketutsusrama.blogspot.com/2010/11/jamur-beracun.html

1 comment:

slave said...

jadi pelajaran aja lah.. mas, lawong di pasar aja banyak seh.... kenapa masih nyari yang gratisan, lier aing....