Berhadapan dengan pribadi narsistik sering terasa seperti terjebak dalam medan perang yang tak terlihat. Mereka bisa membuat kita ragu pada diri sendiri, merasa bersalah tanpa alasan, bahkan terjebak dalam debat yang melelahkan. Jika kita menanggapi dengan cara biasa, energi kita akan cepat habis.
Untuk itulah, Menurt Dr. Dravani Durvasula, ada teknik sederhana namun efektif bernama DEEP. Inilah empat langkah yang bisa membantu kita tetap waras saat menghadapi manipulasi narsistik:
1. Don’t Defend (Jangan Membela Diri Berlebihan)
Narsistik senang membuat kita merasa harus membuktikan sesuatu. Semakin kita membela diri, semakin besar celah bagi mereka untuk menyerang balik. Alih-alih menjelaskan panjang lebar, cukup tanggapi singkat atau bahkan diam. Tidak semua tuduhan perlu ditanggapi.
2. Don’t Explain (Jangan Terlalu Banyak Menjelaskan)
Saat kita mencoba menjelaskan dengan detail, narsistik akan memelintir kata-kata kita untuk dipakai melawan kita. Penjelasan panjang hanya membuat kita masuk dalam perangkapnya. Katakan seperlunya saja, lalu berhenti.
3. Don’t Engage (Jangan Terlibat dalam Permainan Emosional)
Mereka suka memancing reaksi—marah, menangis, atau frustasi. Semakin kita bereaksi, semakin mereka merasa berkuasa. Belajarlah untuk tidak terlibat dalam drama mereka. Simpan energi kita untuk hal-hal yang lebih penting.
4. Don’t Personalize (Jangan Dibawa ke Pribadi)
Ucapan mereka sering menyakitkan, seolah-olah menunjukkan bahwa kitalah masalahnya. Ingat: itu bukan tentang kita, melainkan tentang mereka. Jangan biarkan kata-kata mereka menjadi definisi diri kita. Kita tetap berharga, terlepas dari bagaimana mereka memperlakukan kita.
Lebih lengkapnya tentang teknik DEEP bisa disimak di link berikut : https://web.facebook.com/share/v/15xSN2ztFt/
Menggunakan teknik DEEP bukan berarti kita pasrah atau lemah, melainkan strategi untuk menjaga diri agar tidak terseret dalam pusaran manipulasi. Dengan tidak membela diri berlebihan, tidak menjelaskan terlalu banyak, tidak terjebak drama, dan tidak menganggap serangan mereka sebagai cerminan diri, kita tetap bisa berdiri kokoh.
Ingat: tujuan utama menghadapi narsistik bukan mengubah mereka, tetapi melindungi kesehatan mental kita sendiri.
📚 Referensi Buku
-
Forward, S. (1997). Emotional Blackmail: When the People in Your Life Use Fear, Obligation, and Guilt to Manipulate You. HarperCollins.
→ Buku ini menjelaskan pola manipulasi emosional, termasuk teknik untuk tidak terjebak dalam drama narsistik. -
Brown, N. W. (2001). Children of the Self-Absorbed: A Grown-Up’s Guide to Getting Over Narcissistic Parents. New Harbinger.
→ Menjelaskan strategi bertahan menghadapi orang tua narsistik, salah satunya dengan menjaga jarak emosional. Behary, W. T. (2008). Disarming the Narcissist: Surviving & Thriving with the Self-Absorbed. New Harbinger.
→ Salah satu buku paling populer tentang menghadapi narsistik dengan strategi komunikasi yang sehat.
No comments:
Post a Comment