Saturday, May 24, 2025

Antara Narsis dan NPD?


Kita semua punya sisi narsis.

Kadang senang dipuji, ingin terlihat keren, bangga dengan pencapaian diri.
Itu wajar.
Selama kita masih bisa bercermin, menyadari kalau kita juga punya salah.
Selama kita masih bisa bilang: “Maaf, aku salah tadi.”
Selama kita masih bisa merasa bersalah kalau melukai hati orang lain.

Tapi Narcissistic Personality Disorder?
Itu bukan sekadar narsis.
Itu seperti hidup di dunia di mana hanya ada satu kebenaran: miliknya.
Hanya satu yang penting: dirinya.

Pernahkah kamu merasa…
Kamu sudah mengalah, tapi tetap salah?
Kamu sudah minta maaf, tapi malah ditertawakan?
Kamu sudah jujur, tapi diputarbalikkan?

Mereka tidak minta dimengerti.
Mereka menuntut dikagumi.
Mereka tidak ingin berdiskusi.
Mereka ingin kamu tunduk.

Dan yang menyakitkan:
Kamu tidak sadar telah menjadi cermin untuk mereka.
Mereka melihat harga diri lewat dirimu.
Dan saat kamu tidak lagi memantulkan cahaya yang mereka inginkan,
kamu dibuang. Diabaikan. Dianggap tak bernilai.

Maka jangan salah lagi.
Tidak semua orang narsis itu NPD.
Tapi NPD akan selalu menyamar sebagai orang yang ‘narsis biasa’,
hingga kamu terlalu jauh mencintai mereka,
dan lupa mencintai dirimu sendiri.

Ini bukan tentang menuduh.
Ini tentang menyelamatkan.
Karena saat kamu bisa membedakan mana luka yang bisa diobati, dan mana racun yang harus ditinggalkan,
di situlah kamu sedang mencintai dirimu dengan sungguh-sungguh.

Dan percayalah,
orang yang benar-benar mencintaimu,
tidak akan membuatmu mempertanyakan kewarasanmu setiap malam.



No comments: