Wednesday, May 21, 2025

NPD: Luka yang Tak Terlihat, Tapi Menggores Dalam



Di awal, mereka tampak sempurna.

Ramah. Menarik. Punya tutur kata yang manis.
Kita berpikir: “Mungkin ini dia orang yang berbeda dari semua luka sebelumnya.”
Tapi entah bagaimana, perlahan tapi pasti, kita mulai merasa lelah.
Bukan karena kita kurang sabar.
Bukan karena kita terlalu sensitif.
Tapi karena perlakuan mereka mulai terasa seperti berjalan di atas pecahan kaca setiap hari.

Itulah Narcissistic Personality Disorder.
Sebuah kondisi kepribadian yang tidak banyak orang tahu.
Bukan cuma narsis biasa.
Bukan sekadar suka tampil atau percaya diri berlebihan.
NPD adalah luka batin yang tumbuh menjadi cara hidup—menyakitkan siapa pun yang terlalu dekat, tapi tetap haus untuk dicintai.

Mereka butuh dikagumi, terus-menerus.
Tapi tak pernah benar-benar bisa mengagumi balik.
Mereka haus validasi, tapi tak bisa memberi rasa aman.

Mereka bisa membuatmu merasa luar biasa hari ini, lalu rusak dan kecil esok harinya.
Dan saat kamu menangis, mereka bilang:
Kamu terlalu lebay.”
Kamu terlalu sensi.”
Kamu terlalu drama.”

Padahal kamu cuma ingin dimengerti.

NPD itu seperti badai dalam cuaca cerah.
Datangnya pelan, tapi begitu menyapu, meninggalkan puing-puing.
Yang lebih menyedihkan, mereka tak selalu sadar dengan apa yang mereka lakukan.
Karena bagi mereka, kamulah masalahnya. Bukan mereka.

Tulisan ini bukan untuk membenci.
Tapi untuk memahami.
Agar kamu tidak terus menyalahkan diri sendiri karena terlalu sabar.
Agar kamu tahu: luka itu nyata, meski tak ada yang melihat.
Agar kamu berani berkata: “Aku butuh pulih.”

Dan seperti semua badai,
Percayalah—kamu akan menemukan pelangi setelahnya.


Asal kamu mulai dengan satu langkah kecil: membuka mata, dan belajar membedakan cinta sejati dengan jebakan emosi.

Sebab cinta sejati tidak akan membuatmu hancur perlahan.


No comments: